Sabtu, 14 Juni 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
bermainlah di tanah getah ini. sebuah ladang akan kau temukan buah manis. Jika mau kembali kau pulang, jangan lupa tinggalkan agak sepatah dua patah kata untuk membuat hatiku berteriak. Hore... tapi aku mungkin akan terserampang diangkut angin mudik yang berputar haluan ke hulu. aku gamang dalam hari yang mengandung anak hujan. anak itu nakal mengacak dan mencambak setiap harum rambutku yang terpotong sembilu lidahnya.
Cara Berhenti Merokok
Manfaat dari rokok:
1. Rokok mata pencarian dan devisa negara
Bagi orang yang bekerja di perusahan rokok tentulah rokok tidak lain bagi mereka adalah mata pencarian. Jika seandainya seluruh pabrik rokok dihentikan produksinya maka banyak karyawan yang kehilangan pekerjaan, terlebih lagi negara akan kehilangan bea cukai terbesar. Barangkali negara akan bertambah miskin. Pajak dari perusahan rokok saja sangat besar untuk negara.
2. Rokok alat untuk basa-basi
Konon ceritanya merokok adalah salah satu alat paling mujarab untuk memperluas pergaulan, baik untuk basa-basi / keakraban; Kalau ketemu orang misalnya di Halte kita bisa tawarkan rokok. Baru memulai bercengkrama, jadi mereka merasa si penawar rokok merasa memperoleh teman baru. Barangkali sangat mudah untuk bergaul dengan memanfaatkan strategi memberi rokok.
3. Rokok penciptaan lapangan kerja
Rokok juga sangat bagus untuk penciptaan lapangan kerja bagi buruh rokok, dokter, pedagang asongan, pembuat asbak, pabrik kemasan dan perusahaan obat batuk. Coba kalau seandainya pabrik rokok ditutup atau dihentikan produksinya maka semua kalangan akan kehingan pekerjaan dan mungkin akan menambah para penganggur yang sudah menyesakkan negeri ini. Dan mungkin juga akan menambah satu lagi penyebab penyakit stres, karena perokok aktif akan kehilangan benda yang mampu mengobati kecanduan mereka.
Kegiatan hisap-menghisap asap ini pertama kali dilakukan oleh orang Indian di Amerika. Tujuan mereka merokok sebenarnya untuk memuja dewa atau roh. Ketika orang Eropa menemukan benua amerika pada abad ke 16, sebagian dari penjelajah itu mencoba-coba menikmati rokok tersebut dan membawa sebagian pulang ke Eropa. Kemudian mulailah muncul kebiasaan merokok di kalangan bangsawan Eropa. Berbeda dengan tujuan merokok dari orang Indian, bangsawan Eropa ini merokok semata-mata hanya untuk senang-senang. Barulah ketika pedagang Spanyol pada Abad ke 17 datang ke Turki, saat itu juga mulailah muncul kebiasaan merokok di negara-negara Islam.
Sampai saat ini.. Rokok telah menjadi „budaya“ bagi sebagian bangsa di dunia ini. Contohnya saja di Indonesia, di negara kita tercinta, dimana tukang becak, tukang kuli, nelayan, supir, pegawai, pengusaha, artis, pejabat, sampai pelajar SMA sampai SD pun terbuai dan tidak tahan oleh „enak dan nikmatnya“ Nikotin yang terkandung dalam sebatang Rokok, (liat gambar atas). Rokok dianggap oleh mereka „Teman“ kesendirian, kecemasan, kepusingan, stress, serta kesenangan. „Teman“ yang selalu ada, yang selalu menemani dikala senang maupun susah.
Alasan mereka merokok bermacam-macam.
Untuk sebagian orang tua bisa jadi karna faktor stress dan ketagihan. Beberapa bilang “Merokok itu keren dan modern”, Beberapa lagi bilang “Biar tidak ketinggalan zaman euy, karna banyak yang merokok, jadi gw juga ikutan”. Bahkan ada beberapa hanya untuk mendapatkan status „Cool“. Edan!! Bukannya lebih cool lagi kalau kita bisa melihat orang membakar uang kertas 5000 rupiah yang sudah dibentuk seperti rokok dan menunjukkannya ke orang-orang di depan umum? Sampai detik Blog ini diturunkan, belum pernah gw melihat orang yang berani seperti begitu di Indonesia. N.B. 5.000 rupiah setara dengan harga rokok kelas menengah di Indonesia.
Bayangin aja, berapa banyak uang yang para perokok yang telah habiskan dalam setahun kalau contohnya saja, seorang tukang becak merokok 1 bungkus/hari? Sehari Rp 5.000. Seminggu Rp 35.000, Sebulan Rp 140.000. Setahun Rp 1.680.000. Sepuluh tahun Rp 16.800.000. Itu hanyalah seorang tukang becak, bagaimana kalo 10 orang, 100 orang, 1.000 orang? Bukankah dana itu lebih bagus seandainya saja bisa dialihkan untuk kebutuhan sandang bahan dan papan untuk keluarganya? Atau untuk pendidikan anaknya yang tentunya jauh lebih penting, mengingat pendidikan di negara kita ini sudah jauh tertiggal. Tapi kebiasaan merokok ini telah meraja rela tanpa kenal status. Sepertinya untuk sebagian penduduk di bumi Ibu Pertiwi ini rela untuk tidak makan atau makan lebih sedikit, biar bisa ada sisa uang untuk membeli rokok, atau malah “ngutang”. Harga sebungkus rokok bisa dikatakan seharga sama sebungkus nasi, tapi tetap aja rokok di Indonesia LEBIH LARIS daripada nasi.
Pengalaman adalah guru paling jitu. Setiap orang mempunyai pengalaman sendiri untuk berhenti merokok. Sebaiknya anda segera berhenti merokok. Mungkin di antara para perokok pasti ada yang ingin berhenti merokok tapi mereka tidak tahu cara efektif untuk berhenti merokok. Cara ini merupakan kutipan dari pengalaman seseorang seseorang yang sudah sukses berhenti merokok. Ternyata berhenti merokok memiliki rumus tersendiri, saya pikir hanya matematika, fisika dan kimia yang memiliki rumus. Ia mengatakan seperti BERHENTI MEROKOK (BM) = N X U X E X D
ket :
N = NIAT
U = USAHA
E = EVALUASI
D = DOA
NIAT
Segala sesuatu di awali dengan niat. Untuk berhenti merokok kita harus memiliki niat yang sangat kuat dan benar-benar ingin berhenti merokok (motivasi yang kuat). Karena berdasarkan pengalaman pribadi, saya pernah gagal berhenti merokok. Hal ini di sebabkan karena saya memiliki niat untuk berhenti tetapi tidak didorong oleh keinginan yang kuat berhenti merokok. Sebab ternyata niat saja tidak cukup tapi juga harus didorong oleh motivasi yang kuat berhenti merokok. Jika tidak yang dari awal kita sudah berniat untuk berhenti, bisa saja di tengah atau di akhir proses pemberhentian niat kita jadi melenceng atau hilang yang pada akhirnya berujung pada kegagalan, untuk itu niat harus benar-benar kita jaga. Maka dari itu niat kuat yang didorong dengan motivasi yang besar harus di miliki sejak awal.
USAHA
Orang yang sudah ketagihan dengan rokok biasanya tidak mungkin langsung dapat berhenti total kecuali ada sebab tertentu. Diperlukan usaha yang keras untuk melakukannya. Berikut beberapa usaha untuk berhenti merokok.
Mengurangi jumlah rokok.
Perbanyak membaca tentang rokok.
Beritahu teman.
MENGURANGI JUMLAH ROKOK
Saya mulai berhenti merokok dengan mengurangi jumlah rokok yang dihisap per harinya. Seharinya saya bisa menghabiskan satu bungkus rokok. Hari pertama mulai berhenti merokok saya masih menghisap satu bungkus rokok, hari kedua 10 batang, hari ketiga 8 batang, hari ke empat 6 batang, hari ke lima 5 batang, hari ke enam 5 batang, hari ke tujuh 4 batang, berkurang seterusnya sampai akhirnya dalam satu hari saya tidak merokok dan itu membutuhkan waktu yang lama.
PERBANYAK MEMBACA TENTANG ROKOK
Selain itu saya juga banyak membaca tentang rokok. Ternyata semakin banyak baca saya semakin tahu kalau ternyata rokok itu sangat mengerikan. Rokok bagaikan serigala berbulu domba. Rokok sangat disayang oleh begitu banyak orang di seluruh dunia, bahkan kalau membeli rokok pun tidak pernah ditawar meskipun harganya naik dari tahun ke tahun.
Dalam satu batang rokok mengandung 10.000 radikal bebas dan tidak kurang dari 4000 bahan kimia berbahaya lainnya. Jadi baca buku tentang rokok juga merupakan salah satu usaha berhenti merokok
BERITAHU TEMAN
Hal yang satu ini sangat penting mengingat biasanya seseorang merokok karena pengaruh teman. Dengan memberitahu teman kalau kita sudah berhenti merokok diharapkan pengertian dari mereka, sehingga ketika kita bersama teman tidak di tawari rokok karena mereka sudah tahu kalau kita berhenti merokok.
Setelah saya berhasil tidak merokok dalam satu hari saya merasa senang. Tapi setelah 1-2 minggu tidak merokok saya merasa pusing, enek, mual, kadang gemetar, lemas,lemah, lesu, tidak bersemangat. Lalu saya tidak tahan dengan kondisi tersebut dan saya merokok lagi selama satu bulan.
EVALUASI
Evaluasi sangat penting di lakukan untuk mengetahui sampai sejauh mana keberhasilan kita. Dari sinilah kita tahu di mana letak kekurangan dan kesalahan kita sehingga kita bisa memperbaikinya. Mengingat hal ini sangat penting saya lalu melakukan evaluasi atas usaha saya selama ini, dari situ saya tahu bahwa saya telah gagal.
Saya menerima kegagalan itu dan saya berusaha bangkit. Justru dari kegagalan itulah saya jadi lebih mengerti bahwa untuk melakukan perubahan dari yang tadinya tidak baik menjadi lebih baik di butuhkan pengorbanan dan perjuangan yang keras. Lalu saya kembali melakukan usaha berhenti merokok
DOA
Ada orang yang memulai dan malakukan suatu pekerjaan diimbangi dengan doa. Tetapi ada juga yang sering melupakan hal yang satu ini. Sebenarnya disadari atau tidak doa merupakan bagian penting dalam setiap melakukan hal. Biasanya doa di lakukan sebelum, ketika, dan sesudah melakukan suatu hal sesuai dengan keyakinan masiang-masing.
Dengan berdoa kita yakin bahwa ada yang diharapkan kepada Sang Khalik atas apa yang kita lakukan. Karena bagaimanapun manusia berencana Allah SWT jua yang menentukan. Dialah Yang Maha membolak-balikkan dan menguatkan hati seseorang. Doa itu sangat dan jangan sampai di tinggalkan. IKHTIAR TANPA DOA ITU SOMBONG, BERDOA TANPA IKHTIAR ITU MALAS.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar